Cara Buang Air Kecil Sesuai Sunnah dan Bahayanya Kencing Berdiri

CARA BUANG AIR KECIL -Tahukah anda, bahwa kencing berdiri berakibat fatal? Untuk itu perlu diketahui cara buang air kecil/kencing sesuai sunnah Rasulullah yang banyak faedah kesehatannya.

Orang terdahulu mempunyai kebiasaan melarang anak kecil sering buang air kecil atau kencing berdiri. Sehingga sering kali kita mendengar kata pepatah yaitu“guru kencing berdiri – murid kencing berlari” karena memang terdapat dampak negatif dari kencing berdiri.

Kencing, pipis, atau bahasa halusnya buang air senni, kata seperti ini bukanlah kata asing lagi bagi umat manusia. Buang air kecil atau kencing merupakan aktivitas mengeluarkan cairan sisa ekskresi ginjal dari dalam tubuh dengan proses urinasi. Tujuannya untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme dalam tubuh.

Namun banyak orang diantara kita tidak memperhatikan cara buang air kecil yang benar. Padahal dengan cara yang benar dan sesuai sunnah Rasulullah yang diajarkan terdapat banyak faedahnya bagi kesehatan tubuh.

Cara Buang Air Kecil yang Benar dalam Islam

cara buang air kecil yang benar dalam islam
nasihatsahabat.com

Menurut hukum islam, sholat seseorang akan tidak sah jika sisa cairan urin atau kencing keluar dari kemaluannya ketika sedang sholat. Menetesnya air kencing tersebut biasanya ketika akan ruku’ atau sujud. Hal ini terjadi diakibatkan sebelumnya melakukan buang air kecil dengan berdiri.

Sisa cairan tersebut merupakan air kencing yang masih tersisa di dalam saluran urin. Dan pastinya air kencing itu najis.

Najis dari sisa buang air kecil tadi mengakibatkan ibadah solat kita tidak sah, begitu juga dengan wudhu. jadi kalau cara buang air kecil sudah tidak beres dan menimbulkan najis maka wudhu bahkan ibadah sholat bisa tidak sah atau sia-sia. Dan salah satu syaratnya sholat adalah suci dari hadas kecil maupun hadas besar.

“Mayoritas siksa kubur itu akibat tidak membersihkan air seni”. (H.R Ibnu Majah no. 342)

berdasarkan pernyataan hadits diatas, perlu sekali kita memperhatikan cara buang air kecil guna bersuci dari hadas kecil. Berikut adalah tata cara buang air kecil bagi laki-laki dan wanita :

1. Tidak bawa sesuatu yang disertai nama Allah

Hendaknya tidak membawa barang apapun yang di dalamnya terdapat lafazd Allah seperti Al quran, tuntunan dzikir, dan sebagainya. Dan sebagian fatwah ulama mengatakan tidak boleh membawa alquran diatas closed toilet.

2. Berdoa sebelum masuk dan sesudah keluar toilet

doa masuk kamar mandi
Masuk toilet hendaknya mendahulukan kaki kiri
doa keluar kamar mandi
Keluar dari toilet hendak mendahulukan kaki kanan

Mengucapkan doa ketika masuk dan keluar kamar mandi/toilet. Sebagaimana dijelaskan oleh Nabi bahwasanya kamar mandi merupakan tempat yang disukai syetan. Maka hendaknya berdoa dulu sebelum masuk toilet agar terhindar dari syetan laki-laki dan syetan perempuan.

Dengan berdoa masuk kamar mandi dan keluar kamar mandi maka senantiasa Allah melindungi kita dari syetan-syetan yang akan menggoda kita untuk hal keburukan.

3. Dalam kondisi tertutup baik laki-laki atau wanita

Khususnya bagi laki-laki dan wanita kalau di tempat umum, hendaknya mengecek dulu kamar mandinya sudah tertutup  atau kah belum, jadi jangan sampai aurat terlihat. Dan keluar dari kamar mandi dipastikan aurat bagi laki-laki dan perempuan kodisi tertutup. Bagi suami istri tidak berkewajiban menutup aurat karena hukumnya sudah halal/sah.

4. Buang air kecil dengan jongkok

Kondisi yang baik untuk cara buang air kecil yaitu dengan jongkok atau duduk. sebagaimana bunyi dalam hadits berikut :

Aisya RA berkata : “Barang siapa yang menceritakan kepada kalian bahwa Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam buang air kecil sambil berdiri, maka janganlah kalian percaya. Beliau tidak pernah buang air kecil kecuali sambil duduk”.

Ketika buang air kecil sambil jongkok, posisi kandung kemih akan memicu dan menekan semua urin keluar tanpa sisa dari tubuh. Hal itu akan membuat kandung kemih kosong guna mengurangi bahaya resiko kanker prostat dan menghindari penyakit kencing batu juga.

Selain itu ketika kencing berjongkok biasanya disertai dengan buang gas (kentut) hasil sisa metabolisme. Hal itu juga baik untuk sirkulasi udara dalam tubuh.

5. Menghadap arah yang benar

Untuk adap cara buang air kecil hendaknya tidak menghadap kiblat. Sesuai dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :

إِذَا جَلَسَ أَحَدُكُمْ لِحَاجَتِهِ فَلاَ يَسْتَقْبَلِ الْقِبْلَةَ وَلاَ يَسْتَدْبِرْهَا

Artinya : “Apabila salah seorang diantara kamu duduk buang air, maka jangan lah ia menghadap kiblat dan jangan membelakanginya.” (H.R Ahamad dan muslim)

Namun ada penggabungan dari hadits yang lain membolehkan buang air berdiri asal jangan di tempat terbuka.

“saya pernah liat Ibnu Umar mendudukan unta menghadap kiblat, dia buang air menghadap ke arahnya”, kata Marwan Al Ashaf.

Maka saya berkata : “wahai Abu Abdirrahman, bukannya itu dilarang?”

Jawab dia : “ya, tapi itu dilarang jika di tempat terbuka. Jika diantara dirimu dengan kiblat ada sesuatu yang menutupi, maka tidak mengapa”. (H.R Ibnu Khuzaimah, hakim dan isnadnya hasan sebagaimana di Al Fat-h)

6. Tidak berbicara secara mutlak di dalam toilet

Tidak berbicara apalagi secara mutlak seperti dzikir, ngaji, dan sebagainya. Kalau pun mau mengucapkan hamdalah maka cukup di hati tanpa dengan lisan tak mengapa. Berdasarkan Hadits dari Ibnu Umar :

أَنَّ رَجُلاً مَرَّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَبُوْلُ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ

Artinya :” bahwa ada seseorang melewati Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam disaat Beliau sedang buang air kecil, orang itu mengucapkan salam kepadanya, namun Beliau tidak menjawabnya.” (H.R Jama’ah selain Bukhari)

Dan para ulama menyepakati kalau larangan berbicara saat buang air merupakan larangan makruh.

7. Tidak buang air kecil di tempat untuk berteduh dan di jalan

Untuk buang air kecil hendaknya menjaga lingkungan juga seperti tempat berteduh yang memang disitu tempat orang beraktivitas juga, demikian juga di jalan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Jauhilah dua perkara yang bisa mendatangkan laknat dan kutukan dari orang!”

Sahabat bertanya : “apa yang dimaksud dua perkara yang mendatangkan laknat dan kutukan itu, wahai Rasulullah ?”

Beliau menjawab : “yaitu buang air di jalan yang dilalui manusia dan dijadikan tempat teduhan mereka.” (H.R Ahmad, Muslim dan Abu Daud)

8. Hendaknya jangan buang air kecil di tempat air diam atau tidak mengalir

Pernyataan hadits Jabir radhiyallahu ‘anhu sebagai berikut :

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُبَالَ فِي الْمَاءِ الرَّاكِدِ

Artinya : “bahwa Nabi shallahu ‘alaihi wasallam melarang buang air kecil di air yang diam.” (H.R Ahmad, Muslim, Nasa’i dan Ibnu Majah)

9. Diwajibkan bersuci dari najis

Dipastikan setelah buang air kecil wajib membasuh air kencing sampai bener-bener suci. Dan memakai tangan kiri untuk membasuhnya sesuai sunnah untuk cara buang air kecil tersebut.

Cara Kencing atau Buang Air Kecil Jongkok

Disini kita bisa liat video cara buang kecil yang benar dan sesuai sunnah :

Cara buang air kecil jongkok yaitu posisi duduk dengan keadaan tumit kaki kiri dibelakang (diduduki) berguna untuk menekan dan memicu saluran urin mengeluarkan semua sisa-sisa air kencing. Kemudian untuk posisi kaki kanan di depan. Dipastikan lutut jangan sampe ada yang bersentuhan dengan lantai.

Di akhir proses buang air kecil hendaknya batuk-batuk kecil agar sisa urin yang masih ada di saluran kemih terdorong keluar. Lalu untuk membasuh daerah kemaluan dengan tangan kiri dan tangan kanan mengalirkan air. Basuh lah sampai suci dan tidak ada percikan najis.

Bisa baca juga : Prilaku Tercela dalam Islam

Hukum Kencing atau buang air kecil berdiri

hukum kencing berdiri dalam islam
fh.unpar.ac.id

Dalam islam sendiri kencing sambil berdiri hukumnya adalah makruh. Kencing berdiri dibolehkan jika memang ada udzur seperti terluka atau sakit yang memang tidak bisa duduk. Namun lebih afdhol kencing sambil duduk atau jongkok.

Dan makruh itu sebaiknya ditinggalkan karena memang lebih baik mengambil sunnahnya sehingga dapat faedah dan keberkahannya. Dan dipastikan kembali ya, badan atau pakaian tidak terkena najis air kencing.

Karena kalau terkena najis percuma saja berwudhu karena tidak sah bahkan lebih-lebih sholatnya tidak sah. Karena salah satu syarat sholat yaitu suci dari hadas kecil maupun hadas besar.

Bahayanya Kencing Berdiri

bahaya kencing berdiri
pixabay.com

Perlu diperhatikan juga bahaya kencing berdiri karena dilihat secara medis kencing berdiri sangat memicu terjadinya penyakit kencing batu, kanker prostat dan lemah syahwat. Hal ini disebabkan karena ketika kencing berdiri pengosongan kantung kemih yang tidak sempurna.

Dengan pengosongan kantung kemih yang tidak sempurna, maka terdapat sisa air seni pada saluran kemih. Dan lama kelaman akan mengkristal. Inilah yang mengakibatkan penyakit kencing batu.

Bagi orang muslim bila kencing berdiri dengan pengeluaran cairan urin yang tidak sempurna, maka dikhawatirkan ketika ruku’ dan sujud dalam sholat memungkin mengeluarkan atau menetes sisa air kencing tersebut. Sehingga terjadinya najis dan jika tidak bersuci dari najis tersebut ibadah sholat tidak sah atau sia-sia.

Jadi dipastikan kembali bahwasanya kita sangat perlu memperhatikan cara buang air kecil yang benar. Demikian wacana ini dan semoga bisa bermanfaat serta semoga kita tetap dibarisan Rasulullah..!

Bagikan :

Tinggalkan komentar