Sistem Tata Surya Beserta Susunan Urutan Planet Planetnya

Tata Surya atau (solar system) merupakan bagian dari alam semesta yang sangat luas. Keberadaan tata surya ada di salah satu galaksi di ruang angkasa dari sekian banyak galaksi yang ada yaitu galaksi bimasakti. Kata Bimasakti berasal dari salah satu tokoh pewayangan dengan kulit hitam yang dimilikinya.

Itu karena masyarakat jawa kuno telah menganggap jika bintang-bintang yang ada dilangit telah membentuk gambar bima dengan dililit ular naga. Selain itu, sistem tata surya juga tersusun atas beberapa bagian. Diantaranya adalah matahari, empat planet dalam, 4 planet luar, sabuk asteroid (main asteroid belt), serta bagian terluarnya ada sabuk Kuiper. Sementara 6 planet saja yang punya satelit alami namun 2 planet lagi tidak punya satelit alami yaitu planet merkurius dengan venus.

Pengertian Tata Surya

tata surya
Gambar tata surya | play.google.com

Bila diamati dari ruangan angkasa, bentuk bumi kita ini mirip dengan bola kecil yang telah bergerak mengelilingi matahari. Bukan hanya bumi saja, melainkan juga planet lainnya juga bergerak mengitari matahari sebagai pusat tata surya. Selain planet, benda langit lainnya juga ikut serta mengelilingi matahari sebagai pusat tata surya. Objek langit tersebut diantaranya satelit alami, meteor, asteroid, dan juga komet.

Seluruh benda astronomi diatas juga tersusun dalam satu kesatuan sehingga membuat suatu system yang teratur. Oleh karena itu, planet yang satunya dengan lainnya tak akan pernah bertabrakan. Hal tersebut adalah sebuah system yang sempurna dan bisa disebut dengan tata surya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian tata surya adalah kumpulan dari benda-benda langit dan terdiri atas Matahari dan seluruh objek yang terikat dengan gaya gravitasinya. Susunan tata Surya juga terdiri atas Matahari, planet-planet serta seluruh benda-benda di angkasa yang mengelilinginya.

Sedangkan susunan planet tata Surya adalah Merkurius, Venus, Bumi, planet Mars, Yupiter, Saturnus, planet Uranus, Neptunus dan planet Pluto. Sementara untuk benda-benda langit yang lainnya diantaranya, satelit, meteoroid, komet dan asteroid.

Teori Terbentuknya Tata Surya

Beberapa ahli astronomi yang telah mempelajari asal usul dari tata surya yang berpendapat jika semua system tata surya sudah terbentuk dari 4,5 milyar tahun silam. Hal ini sesuai dengan pengujian yang sudah dilakukan dengan cara menghitung usia batuan-batuan di ruang angkasa maupun di bumi. Teori pembentukan tata surya yang diungkapkan oleh para ahli bisa kamu lihat pada uraian dibawah ini.

1. Teori Nebula atau Kabut (Kant-Laplace)

Asal usul tata surya pertama kali di ungkapkan oleh seorang ahli astronom bernama Emmanuel Swendenborg (1688-1772) pada tahun 1734. Dan teori ini juga disempurnakan lagi oleh ahli astronomi Immanuel Kant (1724-1804) ketika tahun 1775 silam. Teori yang sama juga telah diungkapkan Piere Marquis de Laplace tahun 1796. Oleh karena itu, teori ini dikenal sebagai teori Nebula Kant-Laplace.

Dalam teori ini, disebutkan bahwa pembentukan tata surya masih berbentuk kumpulan kabut raksasa. Susunan kabut tersebut terbentuk dari debu, es, serta gas yang memiliki kandungan hydrogen sangat tinggi.

Nebula atau kabut besar tersebut berotasi dengan kecepatan yang lamban sehingga mengakibatkan penyusutan dan membentuk cakram pada bagian tengahnya. Dan pada akhirnya terbentuk matahari di bagian pusat pada cakram.

Rotasi cakram tersebut menjadi lebih cepat sehingga bagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan yang kemudian memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari.

2. Teori Pasang Surut atau Tidal (Jeans dan Jeffreys)

Ketika tahun 1991 silam, ilmuwan astronomi yakni James H. Jeans dengan Harold Jeffers telah mengungkapkan pendapatnya tentang teori pasang surut yang disebut dengan teori tidal.

Terbentuk tata surya dalam teori ini karena adanya efek pasang gas-gas matahari diakibatkan gaya gravitasi bintang besar yang melintasi matahari. Kemudian gas-gas tersebut terlepas dan mengitari matahari yang pada akhirnya berubah menjadi bola-bola yang mendingin perlahan. Bola-bola tersebut membentuk lapisan keras dan terbentuk planet-planet dan satelit.

3. Teori Planetesimal (T.C. Chamberlain dan FR. Moulton)

Pada teori ini disebutkan bahwa matahari sudah ada yang merupakan salah satu bintang. Kemudian matahari tersebut berpapasan dengan bintang lainnya karena adanya gaya tarik-menarik yang mengakibatkan sebagian masa matahari tertarik ke arah bintang.

Ketika bintang menjauh, masa matahari tersebut jatuh sebagian ke matahari lagi dan sebagian terhambur ke luar angkasa di sekitar matahari. Proses ini disebut planetesimal, dimana masa yang terhambur tersebut menjadi planet dan beredar mengelilingi matahari.

4. Teori Proto Planet (Carl Von Weizsacker yang disempurnakan Gerard P. Kuiper)

Pada teori ini tata surya berasal dari gumpalan awan gas dengan jumlah yang sangat besar. Gumpalan tersebut terjadi pemampatan dan mengalami gaya tarik dengan partikel-partikel debu sehingga membentuk bola. Pada proses itu juga gumpalan bola menjadi pipih berupa cakram.

Namun bagian tengah pada cakram berotasi lamban dan menyebabkan tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya sehingga terbentuk matahari. Kemudian tepi cakram berotasi cepat yang menyebabkan terpecah menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang membeku dan menjadi planet dan satelit.

Teori-teori diatas hanya sedikit saja dari sekian banyak teori yang telah diajukan oleh para ahli mengenai terbentuknya tata surya. Dan tentunya masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya dengan penjelasan yang berdasarkan penelitian, pengamatan, perhitungan yang matang.

Susunan Tata Surya

susunan tata surya
Gambar tata surya | pelconsulting.org

Dalam susunan tata surya terdiri atas bintang, planet planet, satelit, komet, asteroid, meteor, atau meteoroid.

1. Bintang di Tata Surya

Bintang adalah anggota susunan tata surya yang dapat memancarkan cahayanya sendiri. Ada banyak sekali bintang didalam susunan tata surya. Sedangkan bintang yang paling besar disusunan tata surya adalah matahari. Massa yang dimiliki oleh matahari paling besar jika dibandingkan dengan bintang lainnya. Sebab itulah gaya gravitasinya mampu membuat semua benda langit dan planet beredar dalam lintasan tertentu dengan matahari sebagai pusatnya.

2. Planet-Planet di Tata Surya

Planet di tata surya tidak sama dengan bintang karena planet tak bisa memancarkan cahaya sendiri sehingga dia hanya bisa merefleksikan cahaya bintang yakni cahaya matahari. Berdasarkan International Astronomical Audit, planet merupakan benda langit yang memiliki orbit mengelilingi matahari. Susunan planet di tata surya diantaranya planet Merkurius, Venus, Bumi, planet Mars, Yupiter, Saturunus, planet Uranus, dan palnet Neptunus.

3. Satelit di Tata Surya

Satelit adalah salah satu anggota susunan tata surya yang selalu mengelilingi planet. Seluruh planet juga mengelilingi matahari sebgai pusat tata surya dengan planet yang dikelilinginya. Selain itu, satelit juga berotasi dan mengitasi planet yang telah diiringinya. Satelit dalam tata surya ada 2 jenis sesuai dengan keberadaannya yakni satelit alami dengan satelit buatan.

4. Komet (Bintang Berekor) di Tata Surya

Komet merupakan benda langit dengan ukurannya yang kecil. Komet terdiri dari material penyusun berupa partikel-partikel bebatuan, gas, kristal, dan es. Biasanya komet kerap terlihat dengan bentuk memanjang sama seperti ekor yang bercahaya. Oleh karena itulah banyak yang menyebutnya sebagai bintang berekor.

Komet memiliki tubuh yang terdiri atas 3 bagian yakni bagian inti, bagian koma dan juga bagian ekor. Pada bagian inti komet terbuat dari material kristal es & gas yang telah membeku yang memiliki diameter sekitar 10 km. Sementara bagian koma mempunyai ukuran diameter yang mencapai 100.000 km.

Selanjutnya adalah bagian ekor adalah bagian terbesar dari komet karena mencapai panjang hingga 100 juta km. Yang telah tersusun dari material gas dari penguapan kristal es dibagian intinya. Selain itu, ekor komet juga selalu menghadap pada arah yang berlawanan arah matahari. Disebabkan partikel-partikelnya yang telah terdorong radiasi matahari.

5. Asteroid di Tata Surya

Asteroid termasuk benda astronomi berbentuk pecahan kecil yang beredar di lintasan antara orbit Mars dengan Yupiter. Terbentuknya asteroid terjadi bersamaan dengan terbentuknya planet berdasarkan dengan susunannya.

6. Meteor atau Meteorid

Meteor termasuk benda langit dengan gerakannya yang sangat cepat & mempunyai lintasan tidak teratur. Bintang jatuh juga termasuk meteor yang dapat dilihat manusia. Namun kejadian ini sebenarnya adalah meteor yang sedang bergerak bebas di susunan tata surya yang kemudian tertarik dengan gaya gravitasi Bumi.

Kemudian ketika meteor tersebut jatuh menuju bumi, meteor telah bergesekan dengan atmosfer di bumi & memancarkan cahaya. Akibat gesekan itulah suhu meteor menjadi naik kemudian terbakar hingga akhirnya menguap. Ketika meteor terbakar & memancarkan cahaya, ketika itulah kamu bisa melihatnya langsung seperti bintang jatuh.

Nama-nama Planet di Tata Surya

Planet merupakan benda langit yang tak memiliki cahaya sendiri. Sehingga planet hanya bisa memantulkan cahaya dari bintang. Gerakan planet yang berputar mengelilingi Matahari disebut dengan rotasi. Berikut ini nama nama planet di tata surya.

Merkurius

merkurius
smithsonianmag.com

Urutan planet pertama ialah Merkurius. Planet Merkurius merupakan planet terdekat dari Matahari. Sedangkan kolaris merupakan kawah terbesar yang terdapat di planet ini. Sebutan planet ini ialah bintang pagi ataupun bintang malam. Waktu edar dari merkurius adalah 88 hari, dengan jarak yang dimilikinya dari matahari ialah 58 juta km.

Venus

venus planet
smithsonianmag.com

Planet yang kedua adalah Venus. Nah, planet inilah yang jaraknya paling dekat dengan planet Bumi. Sebutan planet venus adalah planet putih, bintang kejora, kemudian bintang fajar ataupun bintang pagi. Planet venus memiliki jarak sekitar 108 juta km dengan matahari. Planet ini juga memiliki waktu edar sampai 222 km dengan rotasi 243 hari. Suhu pada planet ini sampai 5000 Celcius.

Bumi

bumi
earthobservatory.nasa.gov

Yang ketiga adalah planet Bumi. Disinilah manusia tinggal dan planet ini juga satu-satunya yang bisa dihuni semua makhluk hidup. Matahari dengan bumi memiliki jarak sekitar 150 juta km. Dengan masa revolusinya adalah 365,25 hari/ 1 tahun. Namun untuk masa rotasinya ialah 24 jam ataupun 1 hari. Sedangkan satelit bumi adalah bulan.

Mars

planet mars
newselacom

Selanjutnya ialah mars yang biasa disebut dengan planet merah ataupun bintang joko belek. Masa revolusi planet ini selama 687 hari dengan masa rotasinya adalah 24,6 jam. Masr mempunyai suhu tertinggi pada permukaannya mencapai 500 – 600 Celcius. Satelit yang dimiliki oleh Planet mars adalah Fobos & Deimos. Jarak antara mars dengan Matahari adalah 1,52 SA.

Yupiter

planet yupiter
techcrunch.com

Planet terbesar dalam tata surya ialah Yupiter. Masa rotasi yupiter ialah 50 jam, dan punya jarak dengan Matahari sebesar 778 juta km. banyaknya satelit planet yupiter ialah 17 buah. Sebutan planet ini ialah planet gas.

Saturnus

saturnus
zeenews.india.com

Selanjutnya ialah saturnus yang merupakan planet terbesar kedua disertai satelit yang dimilikinya ada 22 satelit. Saturnus dan matahari memiliki jarak 1.433, 5 juta km (9,5 SA). Masa revolusi planet saturnus adalah 29,5 tahun dengan masa rotasi hingga 10,7 jam.

Uranus

uranus
entertainment.analisadaily.com

Planet selanjutnya ialah Uranus yang memiliki masa rotasi selama 17,2 jam. Sedangkan masa revolusinya adalah 84 tahun. Dengan satelit yang dimilikinya ialah 15 satelit yang besarnya 50 kali lipat lebih besar dari planet bumi.

Neptunus

neptunus
scienzalive.it

Planet Neptunus kerap sekali disebut sebagai planet kembar. Dikarenakan mempunyai 2 buah satelit bernama Triton dengan Neroid. Masa revolusi neptunus adalah 164,8 tahun dengan masa rotasi selama 16,1 jam.

Baca juga : Cara mengetahui ukuran benda dengan jangka sorong

Planet Terbesar di Tata Surya

nama nama planet
Gambar tata surya | io9.com

Di dalam susunan tata surya terdapat planet terbesar dari planet-planet yang lainnya. Salah satunya adalah planet yupiter dan saturnus dan untuk penjelasan lengkapnya sebagai berikut.

Planet Yupiter

Planet terbesar di tata surya adalah Planet Yupiter. Ukuran planet yupiter ini adalah 11 kali pipat lebih besar dibandingkan ukuran planet bumi. Nah karena itulah planet ini sering disebut dengan planet raksasa.

Selain itu, rotasi Planet Yupiter juga lebih ceopat dibandingkan dengan planet-planet lainnya. Karena kecepatan rotasi tersebut membuat planet yupiter berukuran lebih lebar dibagian ekuatornya.

Atmosfer planet yupiter ini sebagian besar terdiri atas gas hydrogen sedangkan yang lainnya adalah gas helium. Karena lapisan atmosfer yang dimiliki oleh planet ini sangat tebal, membuatnya tampak seperti sebuah bola gas raksasa. Satelit yang dimiliki oleh yupiter ada 16 diantaranya satelit Ganymede, Europa, Callisto, serta Io (merupakan 4 satelit terbesar yang dimiliki oleh Yupiter).

Planet Saturnus

Planet terbesar di tata surya yang kedua setelah yupiter adalah saturnus. Saturnus memiliki ukuran 9 kali lipat dari ukuran planet bumi. Lapisan atmosfer planet saturnus juga sangat tebal yang terdiri atas gas hidrogen dengan gas helium serta sedikit gas metana & amonia.

Planet ini juga termasuk planet terindah karena memiliki cincin sebanyak 3 buah pada atmosfernya. Sedangkan kemungkinan zat penyusun cincin tersebut adalah partikel-pertikel debu yang halus, dengan kerikil kecil, & es yang besar sekali. Warna planet ini terlihat kekuningan. Satelit yang dimiliki oleh planet Saturnus sebanyak 31 satelit yang salah satunya bernama Titan. Satelit titan juga satu-satunya yang mempunyai lapisan atmosfer dibandingkan satelit lainnya.

Demikian ulasan lengkap tentang Tata Surya beserta penjelasan planet-planetnya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan pengetahuan buat semuanya. Terima kasih dan salam.

Bagikan :

Tinggalkan komentar